7/31/2006

Bike To Work day 2006

[ Kurangi POLUSI & MACET, Lebih HEMAT & SEHAT ]Tips memulai Bike To Work


1. Pelajari rute, persimpangan, tempat parkir, lokasi mandi,dsb
2. Periksa kondisi sepeda, seperti tekanan angin ban, rantai, baut-baut,dsb
3. Bawalah peralatan & perlengkapan standard, seperti pompa, ban dalam, kunci-kunci, gembok sepeda, air minum, P3K, dsb.
4. Kenakan perangkat keselamatan, seperti helem, lampu depan & belakang, masker, sarung tangan, dsb.
5. Kenakan pakaian yang sesuai, seperti kaus, bandana, kacamata, sepatu olah raga, dan siapkan jas hujan
6. Siapakan sebelumnya baju ganti, peralatan mandi, dsb
7. Siapkan mental dan fisik seperti berdoa sebelum berangkat & makan pagi secukupnya.
8. Untuk info lebih lanjut bergabunglah ke milis http://yahoogroups.com/group/b2w-indonesia dan ke forum di http://b2w-indonesia.org





7/19/2006

Masih sibuk sama kerjaan ... dan masih tetep addict sama kopi ...

Kalau kita perhatikan warung2 kopi akhir2 ini banyak betebaran di mall2, dari warung kopi lokal sampai warung2 kopi import (franchise) saling uber2 an ngudak penumpang, apa lagi mall2 di jakarta ini tumbuh seperti jamur tanpa bisa dikendalikan, sampe2 anak2 dan remaja bingung kalo mau main bola dimana lagi karena lapangan2 sudah berubah bentuk jadi mall, atau plaza2.
Sebetulnya kopi yang selam ini say minum dengan penyajian ala kopi tubruk itu sudah paling top, dan nikmat buat saya, karena membuatnya mudah dan cepat asal kopinya kopi yang terbaik, apa lagi negara kita terkenal dengan mutu kopi yang prima seperti kopi Toraja, Lampung, Medan Bali dll yang umumnya dari jenis Arabika dan Robusta yang sudah terkenal kelezatannya.

Memang budaya minum kopi ini telah dikembangkan sedemikian rupa oleh bangsa Eropa, padahal sebetulnya kopi itu berasal dari daratan Afrika yang masuk ke eropa melalui Turki, karena orang eropa terkenal mempunyai cita rasa yang tinggi dan selalu ingin medapatkan kualitas yang terbaik, jadi ritual dan cara2 penyajiannya pun pasti lebih disempurnakan artinya biji kopi itu akan diproses/disajikans benar2 samapai sari2 (ekstark biji kopi) tuntas tersaring ke cangkir tanpa sisa, disinilah rasa dan aroma kopi bisa benar2 dinikmati seutuhnya, sedangkan bila menggunakan penyajian tradisional ala kopi tubruk tidak seluruh sari kopi akan keluar walaupun jenis dan merek kopinya sama, ini yang mebuat saya rada repot.

Nah untuk mendapatkan cita rasa yang tinggi itu terpaksa kita harus mampir ke warung2 kopi yang mempunyai mesin kopi kusus itu, dimana mereka menggunakan biji kopi pilihan dan betul2 fresh, kemurnian air, suhu dan kepekatn kopinya pun pasti lebih terkontrol.
Untuk pecandu kopi seperti saya dan selalu sibuk di rumah/kantor tentu repot kalau harus mondar mandir ke mall apalagi kalo kerjaan lembur mall sudah tutup, jadi saya biasanya membuat sendiri esppresso di rumah/kantor (rumah dan kantor jadi satu jadi lebih repot bagi waktunya ternyata) dengan menggunakan Moka Pot yang rasanya pun beda2 tipis.(kalo beli mesinya sih ga cucuk dah sama pemasukan)


Bagi pecandu espresso dan tidak sempat/repot ke mall cukup membeli Moka Pot lebih praktis dan tidak terlalu mahal, saran untuk rasa/aroma yang prima beli moka pot dari alumunium merek Bialetti, yang saya gunakan di foto ini adalah Moka Pot bikinan lokal entah mereknya apa tapi lumayan bagus juga cuma gasketnya sering bocor sedikit, dan cara penyajiannya adalah sebagai berikut.

Siapkan Moka Pot yang terdiri dari 4 bagian itu, bagian bawah tempat air penyeduh, bagian tengah corong tempat bubuk kopi, filter plus gasket diantara bagian tengah dan atas, dan bagian atas sekali tempat kopi jadi yang sudah diseduh yang akan keluar melalui pancuran kecil ditengah2 atas bagian ini

Isi bagian bawah dengan air samapi batas valve, lalu isi corong dengan bubuk kopi samapi kira2 hampir penuh dan ratakan jangan dipadatkan (gunakan kopi grain halus untuk espresso, jangan gunakan kopi grain kasar yang untuk mesin kopi saring), masukan corong berisi kopi kedalam bagian bawah yang berisi air, lalu tutup bagian atas dengan saringan pastikan gasket betul2 rata menempel dibibir atas corong, kemudian tutup bagia atsanya dengan bagian atas, putar dan kencangkan bagian atas dan bagian bawah baik2 supaya tidak ada air keluar dari celah ini ketika tekanan air naik melalui corong karena panas.

Tahap selanjutnya letakan pot diatas api kecil sedang, jangan terlalu besar, tunggu sebebtar hingga air di bawah mendidih dan mulai naik kebagian corong yang berisi kopi dan akhirnya akan keluar perlahan2 dibagian penampungan kopi melalui pancuran kecil, apabila kopi yang keluar dari pancuran mulai kencang dan nyemprot segera kecilkan dan matikan apinya dan biarkan sisa kopi keluar sampai berhenti sendiri, sampai tahap ini kita sudah dapat menikmati espreso senikmat di warung2 kopi yang di mall2 itu apaun brandnya walaupun dengan proses ini espresso yang disajikan kurang ber crema (buih pekat kopi).

banyak juga yang suka capucino karena rasanya lebih lembut, ini pun sangat mudah membuatnya, karena bahan dasarnya adalah kopi espresso ditambah susu panas yang di buihkan, dan untuk mebuihkan susu dengan mudah kita bisa beli pengocoknya di swalayan2 dengan harga murah.
Berikut cara menyediakan cappuccino dengan mudah, Campurka 1/3 bagian espresso, 1/3 bagian susu panas,dan terakhir toping dengan 1/3 buih susu yang telah disiapkan sebelumnya seperti berikut.

Caranya siapkan susu cair di dalam gelas kocok sebanyak 1/5 bagian atau pada batas max, masukan kedalam mikro wave sebentar +/- 1 menit untuk menaikan suhunya, setelah itu kocok2 dengan pengaduknya hingga berbuih dan padat

Selain seperti cara diatas, Ada bermacam2 cara menghidangkan kopi, ada dengan cara kopi diseduh/disiram langsung air mendidihdi di wadah yang disebut French Presses dahulu dan terus di tekan dengan saringan ampas kopi metode ini mirip dengan pembuatan kopi tubruk cuma bedanya ampas kopinya tidak disaring dan langsung di seduh di cankir, ada dg cara kopi diseduh didalam wadah saringan/filter Drip Brewers lalu kopi yang menetes ditampung kedalam pot yang bisa tetap panas, dan ada yang diseduh diatas api langsung didalam teko ini biasa dilakukan secra tradisional oleh penduduk disebagian wilayah Indonesia dan di Arab

7/12/2006

Jalur Pipa Gas AKA "JPG"

Banyak yang sudah tau atau dengar nama "JPG", tapi banyak juga yang belum tau apa dan dimana JPG itu. JPG Adalah singkatan dari "Jalur Pipa Gas", ya memang betul di area itu terpasang pipa gas bawah tanah milik negara. Diatas jalur pipa ini adalah jalur tanah yang tidak boleh ada bangunan diatsanya, atau kendaraan roda empat melintas diatasnya, jadi sepanjang jalur ini adalah jalur off road (tanah,rumput, batu2an) yang asik untuk dipakai ber MtB. Saya bersama teman JPG'er pernah menelusuri jalur ini samapi ke Depok. Kita berangkat dari warung ketan di JPG, Jombang, Tanggerang, atau lebih dikenal dengan sebutan Empok Kafe dan finishnya dihutan lindung UI, Depok.

Lokasi JPG ini terletak di desa Lengkong Gudang Timur (LEGUTI), BSD-Jombang, Tanggerang, dimana para pengemar sepeda gunung di akhir pekan atau hari2 libur baik perorangan, club atau grup biasanya datang untuk melakukan bebrbagia aktifitas dengan sepeda gunungnya masing2. Mereka yang tinggalnya tidak terlalu jauh sekitar 20 km an atau lebih sedikit biasanya datang langsung dengan mengendarai sepedanya, sedangkan yang jauh2 biasa datang dengan membawa sepedanya di mobil. Lokasi in bisa dikatakan semacam Bike Park untuk umum dan dikelola bersama2 para MtB'er yang sering bermain disini dan tidak dipungut biaya, tetapi kadang2 beberapa pengunjung secara suka rela menitipkan uang pada kotak kenclengan yang tersedia di Empok Kafe untuk biaya perbaikan sarana lintasan yang biasanya kita meminta jasa penduduk setempat untuk mengerjakan prbaikan jembatan bambu atau pembabatan2 tumbuhan2 / phon2 liarnya.

Sebetulnya lokasi JPG ini sudah ada sejak tahun 1995 dan sudah digunakan oleh beberapa club MtB untuk latihan ataupun event balapan, pada tahun 1998 lokasi ini krisis pengunjung mungkin akibat dampak dari krismon yang pernah kita alami. Di tahun 2001 dengan semangat yang besar, beberapa orang anggota club yang dulu malang melintang disini mulai bergerilya mencari MtB'er lama atau baru untuk mau main lagi disini, dan hasilnya JPG kembali ramai oleh pengemar olah raga sepeda gunung dan sampai sekarang lokasi ini tidak pernah sepi lagi, tiap tahun banyak muka2 baru yang hadir, sedangkan muka2 lama kadang muncul kadang absen tapi secara keseluruhan JPG tetap ramai kembali.

Disini para MtB'er bisa ber lintas alam sepanjang 6,5 km satu putarannya di lintasan yang sengaja dibuat ini. MtB'er diajak menyusuri beberapa desa dengan melintasi jalur2 hutan bambu, sawah2, ladang penduduk, empang yang kondisinya masih sangat asri dan sejuk, peta lintasannya seperti foto diatas. Terima kasih buat IGO yang telah mebuat peta ini dengan peralatan GPS nya. Dan untuk detail mengenai karakter dan tingkat kesulitan lintasan di JPG ini bisa baca reviewnya di Blognya IGO

Dari sini juga banyak yang melakukan aktifitas touring ke arah Bogor melalui Parung atau ke arah Karawaci Tangerang melelui desa Cihuni yang lintasannya hampir mirip2 di JPG, dan harus menyeberangi kali dahulu Cisadane yang lumayan deras arusnya dengan menggunakan rakit bambu, biasanya mereka yang melakukan touring berangkat dari "Empok Kafe" pukul 8.00 dan baru kembali lagi paling lambat sekitar pukul 15.00

Untuk beberapa atlit lintasan JPG ini dipakai juga sebagai salah satu sarana latihan rutinnya, sayangnya lintasan di JPG ini memang tidak permanen jadi sewaktu-waktu dapat berubah/bergeser kearah lain sesuai dengan kebutuhan lahan oleh penduduk setempat.

7/10/2006

Gedung Tua Museum Fatahilah

Sudah lama tidak sepedahan ke daerah kota, karena selain jauh dari tempat tinggal saya, saya lebih memilih untuk ber olah raga lintas alam dengan sepeda MTB saya kedaerah pedesan Serpong, Tanggerang secara rutin yang berjarak kira-kira 20 km dari rumah. di daerah ini saya bisa menikmati udaranya yang jauh lebih bersih tidak berpolusi, kita bisa menikmati suasana persawahan, hutan bambu, dan desa2 yan masih asri, sekaligus rekreasi untuk menghilangkan kejenuhan berkerja sehari-hari.

Tetapi minggu yang lalu sempat kangen juga jalan2 kekota, jadi pagi2 sekali sekitar pukul 6.30 saya start dari rumah di daerah Rempoa, Ciputat genjot kedaerah kota, karena biasanya pada hari minggu jalan2 protokol ditutup untuk kendaraan bermotor jadi saya bisa santai dengan menikmati udara yg cukup nyaman, memang setiap hari minggu banyak pengemar olah raga bersepeda mengunakan kesempatan ini dan biasanya mereka berkumpul di daerah Silang Monas.

Setelah sampai didaerah kota saya sempatkan berkeliling melihat-lihat bangunan tua peninggalan pemerintah Kolonial Belanda, yang sayang sekali beberapa gedung sangat kurang sekali perawatanya dan telah berubah fungsi menjadi gudang2, singkat cerita sebelum kembali ke rumah saya istirahat sejenak di pelataran gedung Fatahilah yang terletak di Jalan Taman Fatahillah # 1, dibangun awal abad ke-16, tepatnya tahun 1707 yang dahulunya gedung ini merupakan Stadhuis (Balaikota) kota jakarta era pemerintahan kolonial Belanda.

Pagi ini bangunan ini terlihat sangat anggun dan damai sehingga tergelitik saya untuk mengabadikan jejeran jendela2 yang berbaris rapi seperti prajurit kompeni pada zaman nya, padahal di hari biasa suasana disekitar gedung sangat semerawut, jalan2 macet, bising, banyak tukang2 dagang mangkal, sehingga keanggunan gedung ini tenggelam dengan kesemerawutan aktifitas perdagangan yang memang sebagian besar berpusta disekirtar kota ini.

7/07/2006

Liburan telah tiba ... pakde kelabakan ...


Biasanya anak2 kalo liburan ngajaknya plesiran kemana aja beberapa hari asal tidak dirumah, karena jenuh setahun bekutet sama pelajaran yang di Indo banyak banget yang harus dipelajari, tapi kok bisa ada sekolah yg kelulusanya cuma 0% AKA tidak ada yg lulus sama sekali?? Salah dimana?? Makin tidak ngerti sistim pendidikan sekarang.

Nah masalah plesiran ini yang bikin kelabakan karena kerjaan numpuk dan jadwal kerjaan tidak sama dengan jadwal sekolah si bungsu yg masih duduk di bangku sekolah dasar, kalau yang sulung sudah tidak masalah karena dia sudah di perguruan tinggi dan liburan ini ngambil paket semester pendek.
Jadwal goes mingguan ke Jalur Pipa Gas dan sekitarnya juga ikut berantakan, apa lagi jadwal B2W jumat malem kumpul di Put Put sebulan sekali aja ga sempet.

Memang rasanya tidak enak kalau tidak bisa memenuhi, seperti punya tanggung jawab moral karena sekarang gilirannya pak de untuk bersam dia karena selama 2 semester kan sudah full dg kegiatan disekolah dan bergaul dg guru2 nya.
Tapi apa mau dikata kebetulan pekerjaan baru mulai tahap pengajuan yang tidak mungkin di tinggal, akhirnya terpaksa mak nyak yang angon si bungsu sendirian, dan karena sendirian akhirnya cuma plesiran didalam kota, dan untuk menyibukan dia dirumah mak nyak membelikan beberapa mainan berupa project supaya hari2nya dirumah bisa cukup sibuk, terima kasih mak nyak atas pengertiannya ... I love you ...

Ternyata project itu memang sangat membuat dia sibuk, karena project ini berupa bangunan yg harus dibangun dg menggunakan miniatur bata keramik, genting keramik, dan kusen plastik yg harus didirkan dengan menggunakan perekat mortar kusus yg agak lam keringnya, karena lama keringnya pertama kali dibuat bangunan ambruk, setelah lantai kedua dibangun, sebelumnya juga gagal karena dibangun hanya sebidang dinding dahulu, terpaksa pak de turun tangan untuk mebantu memberikan pengertian mengenai konstruksi membangun dinding bata dan cara merekatkan bata dg mortar, setelah bebrapa kali ambruk, karena terburu2 dan kurang sabar, akhirnya project selesai jugadalam waktu 4 hari. Maaf ya Dip tahun ini liburannya ga bisa ke mana2, main sendiri ya dirumah sama ibu.

7/03/2006

Efek Caffeine dan Penggoes


Saya termasuk orang yg suka minum kopi, mungkin juga sudah termasuk kecanduan, dan bila ke Bandung sudah pasti harus menyempatkan mampir ke Pabrik Kopi Aroma yang sudah berdiri sejak tahun 1930 itu untuk membeli biji2 kopi yang masih segar.

seberapa parahnya saya denngan kopi ini saya tidak tau, tetapi untuk kopi tubruk yang kental dan pait saya bisa menghabiskan 5 cangkir per hari, bahkan kalau udara lagi panas saya biasa ambil kopi dilemari es sisa semalam yg tidak habis sewaktu saya mengekstrasi kopi dengan moka pot (ukuran 6 cangngkir espresso) dan ditambah es batu .... bener2 nikmat, buat saya coca cola kalah seger dah.

Nah sebetulnya untuk penggoes sepeda jarak jauh ternyata Caffeine ini sangat bermanfaat menurut sebuah artikel yang kebetulan saya baca, Masih kata peneliti dan juga
tulisan dalam penelitian US Olympic Training Center di Colorado untuk para penggoes yg terlatih, bahwa dengan mengkonsumsi 330-450 mg Caffeine satu jam sebelum latihan dapat meningkatkan kemampuan goesnya sebesar 25% sebelum kelelahan.

Juga oleh Peneliti dari
Mayo Clinic Harvard School of Public Health USA menyebutkan bahwa minum dua samapai empat cangkir kopi sehari dapat terhindar dari beberapa penyakit, seperti kangker usus 25%, batu empedu 45%, sirosis hati 80% dan asma 50%.

Menurut mereka, mengkonsumsi kopi sebelum latihan berpengaruh pengaruhnya adalah sbb. Caffeine men stimulasi tubuh supaya medahulukan/meningkatkan penggunaan lemak sebagai bahan bakar utama pada saat latihan, Ini akan menyebabkan penggunaan Glycogen (Carbohydrate) menurun (bukan sebagai bahan bakar utama) sehingga Glycogen dapat berfungsi sebagai cadangan tenaga, dan hasilnya bisa goes lebih lama dan lebih kuat sebelum kelelahan. (biasanya justru Glycogen lah sebagai bahan bakar yg pertama dipakai sampai habis dan sisanya dari lemak, padahal cadangan glycogen lebih kecil dibanding cadangan lemak dalam tubuh). Untuk kebutuhan tersebut diatas bagi penggoes telah dibuat power gel yg mengandung caffeine

Tetapi apakah efek Caffeine ini juga mempunyai efek terhadap orang yang terlalu banyak minum kopi setiap harinya seperti saya? Selain bermanfaat menurut saya Caffeine juga ada efek buruknya bila dikonsumsi terlalu banyak apa lagi bagi penderita mag.

7/02/2006

Selamat Ulang Tahun Jakarta



Selamat ulang tahun kota Jakarta yang ke 479 ...
Kota Jakarta sudah semakin tua ... tetapi semakin tua semakin menjadi ... menjadi tak terkendali.

Tingkat Polusi semakin meningkat, kemacetan lalulintas dimana-mana, pembangunan acak-adut, dsb, dsb.

Sudah lah masalah Jakarta kalau hanya dibicarakan saja tidak akan selesai-selesai, maka dari itu saya pribadi sudah sejak tahun 2003 bergabung dengan komunitas pekerja bersepeda, selain karena hobby bersepeda, juga tidak sampai hati melihat semakin parahnya tingkat polusi di Jakarta yg sudah menduduki peringkat ke 3 terburuk di dunia.

Memang tindakan teman2 Komunitas Pekerja Bersepeda ini tidak banyak membuat Jakarta semakin membaik tingkat polusinya, tetapi paling tidak kita sudah perduli dan dg tulus melakukannya, semoga kelak anak cucu kita bisa menikmati Jakarta yang aman, damai dan asri

Komunitas Pekerja Bersepeda
WWW.b2w-indonesia.or.id

7/01/2006

ex LOKAL vs ex LUAR

Frame Optimist - Traxer, Componen Shimano - Deore LX, Rim Mavix 221, Ban Panaracer - Dart Smoke, Shock, RST - CAPA, Shifter Sram 8 Speed


gw neh gi nyepedahFenomena produksi barang ex lokal dengan barang ex luar memang tidak pernah berhenti dibicarakan, yang jelas sekarang image barang ex lokal itu payah deh pokoknya.
Padahal produsen2 luar sebetulnya banyak yang membuat pabriknya disini ... misal sepatu, baju2 sport, dll, yang jelas mutunya pun pasti di kontrol oleh pihak juragannya dari sana itu.

Sehubungan diatas saya mau cerita sedikit dengan sepeda MtB saya, sudah lama memang saya senang olah raga bersepeda tetapi setelah mulai lebih serius kira2 tahun 1998 saya berfikir untuk membeli sepeda yg lebih bagus performanya dari segi geometrinya, bahannya, bobotnya dan bisa dipake race sekali2(spek kompetisi). Karena sebelumnya pake sepeda MtB tapi jenis touring dan bukan buatan lokal.

Karena baru serius dan kondisi kantong lagi mepet maka jatuh pilihan pada frame MtB buatan lokal, menurut saya frame ini cukup bagus dari segi geometrinya, bobotnya dan kekuatanya, bahwa frame ini harusnya bisa dipakai sedikit ajrut2 an atau balapan cross country minimal.
Setelah selesai merakit (penapakannya seperti foto yang diatas) dan dites ternyata memang frame ini manouvernya luar biasa cukup agresif untuk dipakai race.

Ternyata frame ini dari segi kekuatanya kurang baik, karena setelah sekian lama dipakai ajrut2 an mulai ada retak di BB (Botom Bracket) shelnya, saya coba untuk mengelasnya dan di pakai lagi ternyata juga tidak bisa bertahan lama.
Sedangkan rekan lain yg memakai frame yg sama juga mengalami retak di daerah pertemuan Seat Tube dan Top Tubenya.

Kesimpulan saya barang2 ex lokal sebetulnya tidak jelek2 amat tapi mungkin karena sistim pengawasnnya saja yg kurang, dan dijual untuk konsumsi lokal jadi produksinya tidak memperhatikan standar mutu internationalnya, dipikir toh yg beli orang2 kita saja yang penting kan mereka bisa beli murah padahal setau saya frame ini juga dipasarkan ke luar negri, ke UK tapi pasti mutunya beda.
Tetapi belakangan ini sepeda MtB produksi lokal sudah baik, hanya untuk yang spek kompetisi memnag belum memadai.

Ada cerita lucu dari sepupu saya yang pergi berlibur ke Amrik bersama keluarganya, mereka kebetulan lupa membawa kamera padahal kalau kita berlibur keluar kota atau keluar negri pasti tidak akan pernah absen bikin foto2.
Singkat cerita akhirnya diputuskan beli camera saku merek Fujica yang murah meriah dan cukup bagus untuk dipakai foto2 liburan.
Setelah puas jepret sana jepret sini dan foto akan dicetak baru ketahuan kalau camera tersebut ternyata buatan Indonesia, dan dengan senyum kecut dan dala hati berpikir buat apa jauh2 beli kamera kalo ternyata buatan negara sendiri ....