9/23/2008

Menentukan ukuran sepeda gunung

Dimana sebenarnya pengaruh memakai sepeda dengan ukuran yang pas?

Jawabnya sebetulnya sederhana, pengaruhnya persis seperti memakai sepatu dengan ukuran yang pas, dipakainya nyaman, tidak bikin lecet karena kekecilan atau tidak bikin keserimpet karena kedodoran, intinya selain aman buat yang memakainya juga akan lebih PD untuk melakukan sesuatu.

Nah kalo hubungannya dengan sepeda jelas lebih banyak lagi anggota badan yang merasakan pengaruhnya,(bagian leher, pinggang, persendian2) dan yang terpenting seberapa nyaman/ mampu kita ber manuver dalam kondisi lintasan apapun dengan sepeda baik untuk balapan maupun rekreasi.

Jadi jelas untuk yang serius olahraga bersepeda atau sering bersepeda jarak jauh terutama yang mengunakan sepeda gunung jenis full suspensi, disini size, geometri dan setingan yang pas menjadi sangat membantu sekali, apalagi ditambah dengan pemakaian sadel, stang, grip, yang ergonomik.

Untuk sepeda jalan raya lebih mudah menetukan patokannya ketimbang untuk sepeda gunung, pembuat sepeda jalan raya cukup hanya berkonsentrasi diukuran seat tubenya saja, sedang ukuran yang lain2 sudah setandard (top tube, down tube, seat stay, dll).

Sedang menetukan patokan ukuran untuk sepeda gunung lebih rumit, karena banyaknya jenis2 geometri frame yang dibutuhkan ada hard tail (memakai suspensi depan dengan travel yang beda2) dan frame full susp dengan panjang travel suspensi belakang yang beda2 juga (xc, am, dj, dh, dll), yang artinya seat tube idealnya pun jadi beda2 juga tergantung model framenya tadi.

Dibawah ini beberapa penjelasan data2 yang dikeluarkan oleh fit calculatot

1. Standover height
Dengan kasus2 seperti diatas, maka sebagai bencmark terbaiknya adalah dngan memasukan standover clearence, ini adalah jarak dari paling atasnya top tube (di posisi tengah2 antara seat tube dan head tube) dengan tanah. apa bila frame yang digunakan tinggi standovernya kependekan buat seseorang begitu pula head tubenya jadi pendek, ini membuat posisi handle barnya jadi rendah yang mengakibat kan stres pada leher dan pinggang.

Jika frame dengan standovernya ketinggian, maka sepeda akan kurang lincah bila ber manuver di lintasan singgle trak dan akan terasa lebih kaku untuk manuver2 menghidari rintanagn2, tapi jika tinggi standovernya pas maka akan serasa lebih balance, lincah, dan nyaman dibawa ber manuver meliuk2 sepanjang lintasan.

Karena frame sepeda full suspension umumnya mempunya jarak bb ke tanah lebih tinggi dan membutuhkan pennyetelan bagi sag nya, maka ketinggian standovernya umumnya lebih besar dibanding untuk sepeda hardtail, maka diperlukan 2 ukuran standover, satu untuk sepeda HT dan satu untuk sepeda FS.

2. Virtual top tube range.
Ini sebetulnya bukan ukuran sebenernya top tube itu sendiri, lebih kepada standar pembuatan sepeda mtb untuk menetukan ukuran dengan cara membuat garis paralel denngan tanah secara imajinari, sepanjang top tube dari mulai tengah2 seat tube ke tengah2 head tube

Ini juga dikenal sebagai "efektif top tube", tidak ada satupun geometri sebuah frame yang enak dan nyaman dampaknya selain pengaruh dari top tube ini, jadi apabila ingin lebih fokus pada satu ukuran jadilkanlah patokan ukuran ini.

3. Stem lenght
Ukuran ini menujukan ukuran panjang stem yang ideal. juga menetukan jenis sudut stem apakah medongak atau datar.

4. BB - Saddle position.
Ini adalah ukuran sepanjang seat tube, mulai dari pusat as bb hingga puncak dari sadel. ini patokan pertama untuk tingi sadel, yang nantinya akan di sesuaikan lagi dengan penggunaan cleat dan panjang pedal, atau tebalnya sadel, umumnya berkisar 2 cm

5. Saddle-Handlebar
Ukuran ini berkaitan antar pemilihan panjang stem dan maju/mundurnya posisi sadel, diukur dari hidung sadel hingga sisi terpendek handle bar (tengah2), dengan selalau berada dalam patokan ini maka dalam posisi ideal berat tubuh tidak akan terllu berat kebelakang atau terlalu kedepan.

Data2 yang diperlukan "fit calculator" untuk menghasilkan ukuran frame off road yang tepat sesuai pengendaranya adalah.

1. Ukuran inseam
2. Ukuran trunk
3. Ukuran forearm
4. Ukuran arm
5. Ukuran thight
6. Ukuran lower leg
7. Ukuran sternal notch
8. Ukuran total body height

Hasil yang keluar dari fit calculator ini natinya, selain data yang diperlukan untuk pembuatan custom frame, juga menghasilkan ukuran umum untuk frame siap pakai yang ada sbb.

1. Hardtail Satndover height
2. Full suspension Standover height
3. Virtual top tube
4. Stemp lenght
5. BB - Saddle position
6. Saddle - Handlebar

9/10/2008

Lance Armstrong Jajal MTB.

Lance armstrong juara Tour de Franc 7 kali finish #2 di kejuaraan MTB Leadville trail 100, Colorado (100mile atau 160km)

Juara satu Dave Wiens yang finish dengan ban belakang kempes mencatat waktu 6 jam 45 menit 45 detik (13 menit lebih cepat dari record yang dibuatnya satu tahun yang lalu) sedang Armstrong 1 menit 56 detik kemudian.

Kata Armstrong ... "I was empty at the end just in terms of fuel. I just haven't had seven-hour rides," ini adalah race pertamanya setelah lama absen/pensiun dari balapan sepeda jalan raya.

"At the end I realised I was thoroughly cooked, but I said, 'I am having a good time,'" Kata Armstrong lagi.

"That's why I wanted to come out here. I didn't expect to beat this guy so I just wanted have something out there to shoot for, train for, stay in shape for and it was a blast. It really was."
foto diambil dari mba dot com

Jadi apa dia akan kembali?


"I think so," tambahnya... "I won't come back unless I'm in shape. And I feel like I'm in decent shape. You can't show up to this race if you're not in shape. So it just depends on how I train. I'd love to be back."

Armstrong dengan Trek Top Fuel 9.8 full suspension (dibawah 12kg)
Dengan komponen2:

Avid Juicy Ultimates dengan 140mm rear Stan’s rotor.
Bontrager Race X Lite wheels dengan Bontrager Jones XR Team Issue Tubeless Ready Tires.
Bontrager XXX Lite Riser Bar and Bontrager X Lite Stem.
Bontrager Race X Lite Carbon Bottle Cage
Shimano XTR Cranks, Derailleur (rapid rise), Cassette, shifters and Chain.

Crankbrothers 4 Ti Candy pedals
Nokon cable housing
SID World Cup fork w/handlebar lockout

DT Swiss rear shock w/handlebar lockout
Bontrager Race Lite lock on grips

Weins dengan Rotwild R.R2 Team, full suspension (dibawah 11kg)
Dengan komonen2:

Ergon GX2 Carbon grips

Magura MD 100 R fork with handlebar lockout

DT Swiss XR Carbon rear shock

Thomson Elite 4X stem
Thomson Masterpiece seatpost
DT Swiss XR 1450 wheels
Shimano XTR drivetrain
Shimano Rapidfire Plus shifters
Shimano XTR pedals
Formula Oro brakes

Continental Explorer Supersonic 2.1 tires
Continental Race Light tubes
Terry Carbon saddle

Lance Armstrong's Cycling Comeback! 2008 Leadville Trail 100 Video




9/03/2008

Dirgahayu Komunitas Bike to Work Indonesia ke III


Bike to Wor Day akbar yang ke tig
a, tahun 2008 ini digelar pada hari Jumat 29 Agustus, saya bersama 2 orang B2W'er oom Agus dan oom Onny yang kebetulan sekomplek di perumahan Puri Flamboyant , Rempoa, Ciputat (sudah menjadi kebiasaan para b2w'er ini menyapa rekan2nya dengan panggilan oom atau tante baik untuk yang tua ataupun yang muda) minus oom Ozy karena harus duluan berangkat ke lokasi di Silang Monas lebih pagi lagi, kita berangkat pagi sekitar jam 5 an, untuk bisa gabung dengan Rombongan Selatan (ROSELA) di perempatan Papilon, Pondok Indah sekitar jam 05.15 nguler menuju Silang Monas.


Memang pada awalnya ide Bike to Work yang nyeleneh ini datang dari beberapa JPG'er, sebutan untuk para Mountain Bike'er yang biasa melakukan aktifitas dengan sepeda gunungnya di JPG (JPG atau Jalur Pipa Gas, berlokasi di desa Lengkon Gudang Timur, sekitar BSD) karena beberapa JPG'er ini se hari2 nya memang sudah melakukan B2W, pada awalnya pelaksanaan ide ini disepakati/dilakukan oleh kalangan JPG'er tetapi kegiatan ini juga diisukan/mengajak teman2 pencinta MTB lainnya melalui milist MTB-Indonesia yang pada saat itu sarana komunikasi kita antar penggemar olah raga MTB ini adalah milist ini, dimana salah satu member milist ini yang paling aktif dan sangat antusias dengan b2w adalah oom Toto.
Pada tahun 2004 (6 Agustus 2004) Sempet berfikir untuk lebih serius menularkan B2W ke masyarakat ibu kota dengan mencoba melakukan kampanye dadakan dengan mengajak teman2 penggemar sepeda gunung di JKT, dan caranya adalah sengaja ber ramai2 turun ke jalan raya pada saat kondisi jalan2 protokol di JKT mengalami kemacetan yang parah, yaitu di jam2 sepulang kantor dengan masing2 orang memasang selogan2 menarik yang ditulis/print diselembar kertas A4 yang ditempel di belakang/di punggung dan didepan dengan harapan pengendara kendaraan lain bisa memahami apa yang sebenarnya yang sedang kita harapkan dengan ber kampanye ini.

Pada saat ini lah pertama kali gambar/desain yang terpasang di logo B2W sekarang ini muncul dalam bentuk sablonan yant tercetak di bagian punggung kemeja kerja putih tang
an panjangnya oom Abby salah satu JPG'er yang paling antusias melakukan B2W, sablonannya dikerjakan sendiri dengan ter buru2 karena untuk keperluan kampanye sepulang kantor.
Tapi sekarang oom Abby malah segen masang bike tag ber logo B2W itu disepedahnya kalo lagi berangkat ngantor, bukan karena apa2 cuma karena takut bikin comunitas B2W tercinta ini yang sekarang sudah makin besar dan menjadi perhatian publik namanya jadi jelek karena nalurinya yang ga bisa nahan liat trotoar ngangur pasti buat di pake ajrut2 an dan srantal sruntul naik turun sepanjang pedestrian.

Dengan ajakan/informasi melalui situs/milist mtb-indonesia, dan beberapa media radio waktu itu akhirnya kita berhasil mengngumpulkan sebanyak kurang/lebih 100 an penyepada yang sebagian besar para mtb'er dan sebagai meeting pointnya pada saat itu dipilh di Plaza Danamon Sudirman, dan diliput oleh berbagai media masa, cetak, elektronik lokal maupun luar.

Sebenarnya kita tidak terbayangkan hingga sebesar ini peminatnya/dampaknya, kita sudah cukup senang dan sangat menghargai apabila ada sesama pehobby olahraga sepeda yang selama ini kekantornya dengan kendaraan bermotor mau ber B2W dengan kondisi jakarta yang semakin parah dibanding sewaktu kita mulai nyoba/mengajak ber B2W beberapa tahun lalu, tetapi ternyata sekarang B2W sudah bisa nembus hingga jajaran Mentri, bahkan sampai RI-1, ini bener2 diluar bayangan kita dulu, saya gembira dan banga melihat komunitas B2W menjadi seperti sekarang ini dari bebrapa glintir orang pada awalnya hinga sekarang mencapai puluhan ribu B2W dan sudah tersebar di beberapa propinsi hanya dalam jangka waktu yang relatif singkat.
Jadi atas nama temen2 pencinta sepeda gunung Jalur Pipa Gas saya ucapakan terimaksaih tak terhingga kepada segenap Jajaran pengurus B2W Indonesia atas jerih payahnya menyelengarakan acara tahunan Bike to Work Day ini dan salut atas kegigihannya bahu membahu tanpa pamrih meng kampanyekan Bike to Work selama ini, juga ucapan terima kasih banyak kepada teman2 B2W'er yang aktif maupun hanya sebagai simpatisan atas dukungan moril maupun material guna meng kampanyekan B2W untuk langit biru kita.

Khusus Kepada oom Toto dan oom Ozy saya ucapkan banyak terima kasih dan sekalian minta maaf se besar2 nya karena telah dengan sengaja menjebloskan beliau untuk mau memimpin komunitas "Gila" ini, karena saya tau bahwa dengan menyandang sebagai ketua umum B2W ini tingkat stres beliau pasti sedikit bertambah dari sebelumnya, dan banyak menyita waktunya, tenaganya, baik dikantor maupun dirumah karena jadwal kegiatan beliau sebagai direktur yang tadinya sudah padat ketambahan lagi ngurusin komunitas "Gila" ini. (dibilang Gila karena bersepeda di jalan raya yang padat dengan kendaran bermotor cukup berbahaya dan polusi udaranya pun juga cukup lumayan parah)
Sekali lagi terima kasih dan Dirgahayu komunitas Bike to Work Indonesia yang ke 3.